https://ejournal.pkmpi.org/index.php/jtdki/issue/feed Jurnal Teknologi Dakwah Dan Komunikasi Islam 2023-04-19T02:22:35+00:00 Open Journal Systems <p style="box-sizing: border-box; line-height: 1.785rem; margin: 0.714rem 0px; color: rgba(0, 0, 0, 0.87); font-family: 'Noto Sans', -apple-system, BlinkMacSystemFont, 'Segoe UI', Roboto, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, 'Helvetica Neue', sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: #ffffff; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><strong style="box-sizing: border-box; font-weight: bolder;">Jurnal Teknologi Dakwah Dan Komunikasi Islam</strong> merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Lembaga PKMPI. Jurnal Teknologi Dakwah Dan Komunikasi Islam mewadahi publikasi hasil kegiatan penelitian yang dilaksanakan oleh dosen atau peneliti yang bidangnya sesuai dengan scope ilmu dakwah dan komunikasi islam sebagai bentuk manifestasi Tri Darma Perguruan Tinggi. Jurnal Teknologi Dakwah Dan Komunikasi Islam merupakan jurnal elektronik yang dikelola secara profesional dengan menggunakan Open Jurnal System, diterbitkan 2 kali dalam satu tahun yaitu pada bulan April dan Oktober.</p> <p style="box-sizing: border-box; line-height: 1.785rem; margin: 0.714rem 0px; color: rgba(0, 0, 0, 0.87); font-family: 'Noto Sans', -apple-system, BlinkMacSystemFont, 'Segoe UI', Roboto, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, 'Helvetica Neue', sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: #ffffff; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><span style="box-sizing: border-box; color: rgba(0, 0, 0, 0.87); font-family: 'Noto Sans', -apple-system, BlinkMacSystemFont, 'Segoe UI', Roboto, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, 'Helvetica Neue', sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: #ffffff; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; float: none; display: inline !important;"><strong>Jurnal Teknologi Dakwah Dan Komunikasi Islam</strong> No. ISSN: XXXX</span></p> https://ejournal.pkmpi.org/index.php/jtdki/article/view/11 KONSEP MANUSIA MENURUT NURCHOLIS MAJID 2023-03-04T02:30:38+00:00 Ekawati Hamzah hamzahekawati@gmail.com Ahmad Yusril panglimasekret@gmail.com Nurhaisya nurhaisya015@gmail.com <p>Penelitian ini membahas tentang Manusia Menurut Nurcholish Madjid. Adapun yang menjadi pokok <br>permasalahannya adalah Konsepsi Manusia Secara Umum, Manusia Menurut Nurcholish Madjid, dan Tujuan <br>Penciptaan Manusia. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menggambarkan sejauh mana pemikiran Nurcholish <br>Madjid Tentang Manusia.Menjawab permasalahan tersebut, penulis menggunakan metode kualitatif dengan <br>pendekatann filosofis-historis dan pengumpulan data yang penulis gunakan adalah library research (penelitian <br>pustaka) yaitu kutipan langsung dan tidak langsung, serta metode pengolahan data dan analisis data yang penulis <br>tempuh ialah metode pengolahan data induktif dan deduktif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa manusia <br>adalah makhluk paling sempurna yang diciptakan oleh Allah SWT. Menurut Nurcholish Madjid manusia <br>merupakan makhluk yang memiliki unsur sebagai makhluk kerohanian atau spiritual tidak semata-mata <br>makhluk jasmani atau biologis saja. Menurut Nurcholish Madjid manusia diciptakan untuk menyembah dan <br>menjadi khalifah Allah di bumi. Manusia harus menjalankan amanah ini dengan benar, karena di akhirat kelak <br>akan dimintai pertanggungjawaban</p> 2023-03-04T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Ekawati Hamzah https://ejournal.pkmpi.org/index.php/jtdki/article/view/9 Hijab Dalam Perspektif MURTADHA MUTHAHHARI 2023-03-04T02:27:20+00:00 Herianti heriantif@gmail.com Wiwi Pertiwi batukarangwp@gmail.com Ikka Mardiana batukarangwp@gmail.com <p>Penelitian ini mengemukakan pokok permasalahannya adalah bagaimana hijab dalam perspektif Murtadha <br>Muthahhari, awal munculnya hijab dan implikasi Hijab terhadap akhlak muslimah menurut Murtadha <br>Muthahhari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghimbau kepada kaum wanita agar manutup auratnya <br>pada saat berinteraksi dengan laki-laki yang bukan mahramnya.Menjawab permasalahan tersebut, peneliti<br>menggunakan metode penelitian kualitatif library reseach (penelitian pustaka) dengan pendekatan filosofishistoris dan Psikologi adapun pengumpulan data yang penulis gunakan adalah library reseach (penelitian <br>pustaka) yang menjadi pendukung dalam penelitian ini, yaitu berupa buku tulisan ilmiah dan lain sebagainya. <br>serta metode pengolahan data dan analisis data yang penulis tempuh ialah metode pengolahan data Induktif, <br>Deduktif dan komperatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Murtadha Muthahari mendasarkan pemikirannya <br>pada pendekatan terhadap teks klasik (fikhi), Muthahhari menggunakan reinterpretasi (penafsiran) dan <br>rekontruksi (penggambaran) terhadap bangunan keagamaan dalam konteks kekinian dengan pendekatan <br>perspektif hijab, hijab menurut Murtadha Muthahhari tidak hanya sebagai busana wanita, tetapi lebih pada tata <br>cara bagaimana seorang wanita menjaga diri dengan lawan jenisnya.</p> 2023-03-04T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Herianti, Wiwi Periwi, Ikka Mardiana https://ejournal.pkmpi.org/index.php/jtdki/article/view/7 Filosofi Do'a Dalam Perspektif Mu’tazilah 2023-03-04T02:23:42+00:00 M.Iqbal Nasir iqbalmesja@gmail.com Deny Setriawan denisatriawan570@gmail.com Sufyan sufyan111@gmail.com <p>Penelitian ini mencoba untuk mendeskripsikan doa menurut kaum Mu’tazilah dengan menggunakan metode <br>library reseach (penelitian pustaka) dengan analisis isi dan deskripsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, <br>Bagaimana konsep doa menurut mu’tazilah?, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif library reseach <br>(penelitian pustaka) dengan pendekatan filosofis-historis dan Psikologi adapun pengumpulan data yang penulis <br>gunakan adalah library reseach (penelitian pustaka) yang menjadi pendukung dalam penelitian ini, yaitu berupa <br>buku tulisan ilmiah dan lain sebagainya. serta metode pengolahan data dan analisis data yang penulis tempuh <br>ialah metode pengolahan data Induktif, Deduktif dan komperatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Doa <br>menurut mu’tazilah adalah pengungkapkan hasrat dalam diri manusia mengenai harapan dan keinginan yang <br>disampaikan langsung kepada diri manusia sendiri maupun kepada Allah SWT.Doa adalah sarana jembatan <br>kesadaran diri manusia sebagai hamba dan kesadaran manusia akan kekuasaan Allah SWT., yang berwujud pola <br>komunikasi sebagai bentuk media memberitahukan hasrat hidup sebagai manusia. Dimensi ini dilakukan dengan <br>langsung secara verbal (lisan), dan sunnatullah sebagai manusia. Hal ini dapat diketahui dari uraian mu’tazilah <br>yang masih mempercayai wahyu (al-quran). Wahyu berperan sebagai pemberi informasi dan konfirmasi. <br>Memperkuat apa yang telah diketahui manusia melalui akal.</p> 2023-03-04T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 admin admin https://ejournal.pkmpi.org/index.php/jtdki/article/view/18 INSAN KAMIL PERSPEKTIF SAYYED HOSSEIN NASR 2023-04-19T02:22:35+00:00 Nurdin Zainal nurdinzainal789@gmail.com Muhammad Iqbal herdayiqbal@gmail.com Syamsir Syamsir syamsirmoches@gmail.com <p><span id="page4R_mcid15" class="markedContent"><span dir="ltr" role="presentation">Manusia Modern dengan segala kemajuannya terkhusus di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi melahirkan</span><br role="presentation"><span dir="ltr" role="presentation">berbagai kerusakan alam baik secara ekologis, biologis, sosial, dan budaya. Ilmu pengetahuan mengalami</span><br role="presentation"><span dir="ltr" role="presentation">desakralisasi sehingga manusia mengelola alam tanpa batasan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini</span><br role="presentation"><span dir="ltr" role="presentation">menggunakan</span> <span dir="ltr" role="presentation">jenis</span> <span dir="ltr" role="presentation">penelitian</span> <span dir="ltr" role="presentation">kualitatif.</span> <span dir="ltr" role="presentation">Dengan</span> <span dir="ltr" role="presentation">pr</span><span dir="ltr" role="presentation">osedur</span> <span dir="ltr" role="presentation">pengumpulan</span> <span dir="ltr" role="presentation">data</span> <span dir="ltr" role="presentation">melalui</span> <span dir="ltr" role="presentation">Library</span> <span dir="ltr" role="presentation">Research</span><br role="presentation"><span dir="ltr" role="presentation">(penelitian kepustakaan). Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan teologis, filosofis, dan historis.Filsafat</span><br role="presentation"><span dir="ltr" role="presentation">perenial yang dianut oleh Nasr meyakini bahwa hakikat manusia telah tertuang dalam teks</span><span dir="ltr" role="presentation">-</span><span dir="ltr" role="presentation">teks ke</span><span dir="ltr" role="presentation">agamaan</span><br role="presentation"><span dir="ltr" role="presentation">namun</span> <span dir="ltr" role="presentation">seringkali</span> <span dir="ltr" role="presentation">terlupakan</span> <span dir="ltr" role="presentation">sehingga</span> <span dir="ltr" role="presentation">seolah</span> <span dir="ltr" role="presentation">tersembunyi.</span> <span dir="ltr" role="presentation">Manusia</span> <span dir="ltr" role="presentation">dalam</span> <span dir="ltr" role="presentation">tingkatan</span> <span dir="ltr" role="presentation">alaminya</span> <span dir="ltr" role="presentation">sebelum</span><br role="presentation"><span dir="ltr" role="presentation">terpengaruh oleh paham modernis, memiliki sekurang</span><span dir="ltr" role="presentation">-</span><span dir="ltr" role="presentation">kurangnya 3 aspek fundamental, yaitu realitasnya sebagai</span><br role="presentation"><span dir="ltr" role="presentation">bagian dari alam semesta, medium atau pera</span><span dir="ltr" role="presentation">ntara terhadap pesan</span><span dir="ltr" role="presentation">-</span><span dir="ltr" role="presentation">pesan Ilahi, dan manusia sebagai perwujudan</span><br role="presentation"><span dir="ltr" role="presentation">sempurna kehidupan spiritual. Manusia dalam pencapaian kesempurnaannya memerlukan sebuah</span> <span dir="ltr" role="presentation">Tariqah,</span> <span dir="ltr" role="presentation">yaitu</span><br role="presentation"><span dir="ltr" role="presentation">jalan yang ditempuh oleh para Sufi, yaitu jalan spiritual dengan kandungan prinsip</span><span dir="ltr" role="presentation">-</span><span dir="ltr" role="presentation">prin</span><span dir="ltr" role="presentation">sip esensial dari Islam.</span><br role="presentation"><span dir="ltr" role="presentation">Kandungan prinsip</span><span dir="ltr" role="presentation">-</span><span dir="ltr" role="presentation">prinsip esensial Islam dalam</span> <span dir="ltr" role="presentation">Tariqah</span> <span dir="ltr" role="presentation">sesuai dengan ketentuan</span> <span dir="ltr" role="presentation">Syariah</span> <span dir="ltr" role="presentation">yang menjadi dasar</span><br role="presentation"><span dir="ltr" role="presentation">hukum Islam.</span> <span dir="ltr" role="presentation">Tariqah</span> <span dir="ltr" role="presentation">adalah jalan yang harus ditempuh, sementara</span> <span dir="ltr" role="presentation">Syariah</span> <span dir="ltr" role="presentation">adalah hukum dan aturan</span><span dir="ltr" role="presentation">-</span><span dir="ltr" role="presentation">aturan</span><br role="presentation"><span dir="ltr" role="presentation">Ilahi yang</span> <span dir="ltr" role="presentation">harus ditaati dalam perjalanan tersebut</span></span><span id="page4R_mcid16" class="markedContent"><br role="presentation"><br></span></p> 2023-04-19T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Nurdin Zainal, Muhammad Iqbal , Syamsir https://ejournal.pkmpi.org/index.php/jtdki/article/view/16 PENGARUH KEPERCAYAAN MANRE BALE BUNGO TERHADAP AQIDAH MASYARAKAT DI DUSUN SUMPABAKA DESA PASAKA KECAMATAN SABBANGPARU KABUPATEN WAJO 2023-03-04T04:09:57+00:00 Mellyana melly430@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap eksistensi dan pengaruh <br>kepercayaan manre bale bungo terhadap aqidah masyarakat di Dusun Sumpabaka Desa Pasaka Kecamatan <br>Sabbangparu Kabupaten Wajo.<br>Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat <br>deksriptif. Dengan prosedur pengumpulan data dengan penelitian di lapangan (Field Research). Teknik <br>pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknis analisis <br>data dilakukan dengan langkah-langkah yaitu reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. <br>Kualitatif deksriptif merupakan jenis penelitian yang menggambarkan kejadian, fenomena dan keadaan yang <br>terjadi di lapangan.<br>Dari hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi masyarakat yang berkaitan dengan bale bungo adalah <br>sebagai wujud penghargaan terhadap budaya nenek moyang mereka dengan tidak mengonsumsi bale bungo. <br>Adapun pengaruh kepercayaan masyarakat terhadap bale bungo yaitu melahirkan sikap fanatik yang terbagi <br>kepada fanatik dalam praktik sosial dan fanatik dalam praktik agama</p> 2023-03-04T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 admin admin; Iqbal https://ejournal.pkmpi.org/index.php/jtdki/article/view/10 INSAN KAMIL PERSPEKTIF SAYYED HOSSEIN NASR 2023-03-04T02:29:13+00:00 Nurdin nurdinzainal@gmail.com Muhammad Iqbal herdayiqbal@gmail.com Syamsir syamsirmoche@gmail.com <p>Manusia Modern dengan segala kemajuannya terkhusus di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi melahirkan <br>berbagai kerusakan alam baik secara ekologis, biologis, sosial, dan budaya. Ilmu pengetahuan mengalami <br>desakralisasi sehingga manusia mengelola alam tanpa batasan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini <br>menggunakan jenis penelitian kualitatif. Dengan prosedur pengumpulan data melalui Library Research <br>(penelitian kepustakaan). Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan teologis, filosofis, dan historis.Filsafat <br>perenial yang dianut oleh Nasr meyakini bahwa hakikat manusia telah tertuang dalam teks-teks keagamaan <br>namun seringkali terlupakan sehingga seolah tersembunyi. Manusia dalam tingkatan alaminya sebelum <br>terpengaruh oleh paham modernis, memiliki sekurang-kurangnya 3 aspek fundamental, yaitu realitasnya sebagai <br>bagian dari alam semesta, medium atau perantara terhadap pesan-pesan Ilahi, dan manusia sebagai perwujudan <br>sempurna kehidupan spiritual. Manusia dalam pencapaian kesempurnaannya memerlukan sebuah Tariqah, yaitu <br>jalan yang ditempuh oleh para Sufi, yaitu jalan spiritual dengan kandungan prinsip-prinsip esensial dari Islam. <br>Kandungan prinsip-prinsip esensial Islam dalam Tariqah sesuai dengan ketentuan Syariah yang menjadi dasar <br>hukum Islam. Tariqah adalah jalan yang harus ditempuh, sementara Syariah adalah hukum dan aturan-aturan <br>Ilahi yang harus ditaati dalam perjalanan tersebut</p> 2023-03-04T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Nurdin https://ejournal.pkmpi.org/index.php/jtdki/article/view/8 Epistemologi MURTADHA MUTHAHHARI 2023-03-04T02:25:22+00:00 Riswan riswanamiir7352@gmail.com <p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya epistemologi. Sebab, di dunia ini penuh dengan berbagai <br>mazhab, isme dan ideologi. Isme dan sesuatu pasti berlandaskan pada suatu pandangan dunia sementara <br>pandangan dunia berpijak pada epistemologi. Seseorang yang memiliki ideologi seperti materialis yang tentunya <br>berlandaskan pada pandangan dunia materialis. Sedangkan yang lain, memiliki ideologi yang berbeda, juga <br>berlandaskan pada bentuk lain dari pandangan dunia dan pandangan itu juga berlandaskan pada suatu <br>pandangan khusus dari epistemologi. Lalu bagaimana dengan konsep epistemologi Islam jika ditinjau menurut <br>Murtadha Muthahhari. Sebab inilah, sehingga masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini yaitu: pertama, <br>bagaimana konsep epistemologi Murtadha Muthahhari? Kedua, bagaimana kritik Murtadha Muthahhari <br>terhadap epistemologi Barat?<br>Penelitian ini menggunakan jenis penelitian library research (penelitian kepustakaan) yang <br>bersifat kualitatif dengan metode pendekatan filosofis-historis. Kemudian cara pengumpulan data <br>yang penulis tempuh adalah menggunakan buku-buku dan referensi karangan Murtadha Muthahhari <br>serta buku-buku yang terkait selanjutnya dituangkan ke dalam penelitian yang berbentuk kutipan<br>langsung dan tidak langung. Adapun metode pengolahan yang digunakan penulis ialah dengan cara <br>melakukan observasi pada data dan informasi yang telah dikumpulkan dari buku-buku dan referensi <br>terkait, selanjutnya data tersebut dianalisis dengan cara induktif (khusus-umum) dan deduktif (umumkhusus).<br>Hasil penelitian yang didapat adalah sebagai berikut: yang pertama, konsep epistemologi <br>Murtadha Muthahhari dimulai dari pembuktian posibilitas (kemungkinan) peraihan pengetahuan <br>dengan potensi yang dimiliki manusia. Potensi di sini adalah alat atau instrumen yang digunakan <br>(indra, rasio/silogisme, hati/penyucian jiwa dan menelaah atas karya-karya orang lain). Kemudian <br>instrumen tersebut didukung oleh sumber-.sumber (di mana pengetahuan diambil) seperti alam, rasio, <br>hati, dan sejarah dengan melalui beberapa tahapan (indra, imajinasi/khayali, dan akal) selanjutnya <br>sampai pada validitas pengetahuan, yakni landasan pengetahuan (definisi kebenaran) dan neraca <br>pengetahuan (kriteria-kriteria dan ukuran-ukuran) sehingga didapatkan pengetahuan yang valid <br>(benar). Yang kedua, kritikan Muthahhari terhadap epistemologi Barat yaitu dimulai dari tokoh <br>sophisme yang bernama Pyhro yang menganggap manusia tidak dapat mengetahui sesuatu <br>dikarenakan hanya memiliki dua instrumen saja dan kedua instrumen tersebut banyak melakukan <br>kesalahan sehingga tidak dapat dijadikan sebagai landasan. Selanjutnya, Muthahhari juga mengkritik <br>beberapa tokoh filsuf yang hanya meyakini satu tahapan pengetahuan (Rene Descartes, John Locke, <br>Hendri Bergson, dan Plato). Pada kritikan selanjutnya, Muthahhari juga mengkritik landasan <br>pengetahuan (definisi kebenaran) dan neraca pengetahuan (kriteria-kriteria dan ukuran-ukuran) yang <br>hanya meyakini kebenaran sesuatu jika melalui eksperimen.</p> 2023-03-04T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Riswan https://ejournal.pkmpi.org/index.php/jtdki/article/view/17 Manusia Sempurna Perspektif Al-Qur’an dan Murthada Mutahhari 2023-03-04T04:19:47+00:00 Yunus Pasanreseng Andi Padi mpasanresengandipadi@gmail.com Mustakim mustakimmuse0507@gmail.com Fahmi Baso bsfahmif15@gmail.com <p>Adapun alasan peneliti mengambil judul karena banyaknya pendapat tentang manusia sempurna yang kadang <br>menjadi pertanyaan bagaimana sebenarnya manusia sempurna itu yang membuat penulis tertarik meneliti <br>tentang konsep manusia sempurna yang terfokus pada pendapat seorang tokoh filosof yakni Murtadha <br>Muthahhari.Pada penelitian ini penulis menggunakan metode Library Reseach yaitu penelitian kepustakaan. <br>Data yang penulis gunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu primer dan sekunder. Adapun yang <br>menjadi data primer adalah buku karangan Murtadha Muthahhari, sedangkan yang menjadi data sekunder bukubuku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan topik pembahasan. Dari hasil penelitian yang telah penulis <br>lakukan dapat disimpulkan: Manusia dalam Al-Qur’an disebut dalam kata insan yang menunjukkan pada <br>manusia dengan segala totalitasnya, jiwa dan raga dan disebut sebagai sebaik-baiknya ciptaan dan setinggitingginya keutamaan dari semua makhluk, kata Basyar yang menunjukkan manusia sebagai makhluk biologis <br>dan Nas yang menunjukkan manusia sebagai makhluk sosial. Sedangkan Menurut Murtadha Muthahhari <br>manusia sempurna adalah orang yang dapat memelihara, menjaga, mengintegrasikan secara seimbang di dalam <br>dirinya dan karakter khas manusia yang membedakan dengan makhluk lain yaitu iman dan ilmu.</p> 2023-03-04T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Muh. Yunus Pasanreseng Andi Padi