https://ejournal.pkmpi.org/index.php/jtdki/issue/feedJurnal Teknologi Dakwah Dan Komunikasi Islam2025-08-01T02:01:59+07:00Open Journal Systems<p style="box-sizing: border-box; line-height: 1.785rem; margin: 0.714rem 0px; color: rgba(0, 0, 0, 0.87); font-family: 'Noto Sans', -apple-system, BlinkMacSystemFont, 'Segoe UI', Roboto, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, 'Helvetica Neue', sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: #ffffff; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><strong style="box-sizing: border-box; font-weight: bolder;">Jurnal Teknologi Dakwah Dan Komunikasi Islam</strong> merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Lembaga PKMPI. Jurnal Teknologi Dakwah Dan Komunikasi Islam mewadahi publikasi hasil kegiatan penelitian yang dilaksanakan oleh dosen atau peneliti yang bidangnya sesuai dengan scope ilmu dakwah dan komunikasi islam sebagai bentuk manifestasi Tri Darma Perguruan Tinggi. Jurnal Teknologi Dakwah Dan Komunikasi Islam merupakan jurnal elektronik yang dikelola secara profesional dengan menggunakan Open Jurnal System, diterbitkan 2 kali dalam satu tahun yaitu pada bulan April dan Oktober.</p> <p style="box-sizing: border-box; line-height: 1.785rem; margin: 0.714rem 0px; color: rgba(0, 0, 0, 0.87); font-family: 'Noto Sans', -apple-system, BlinkMacSystemFont, 'Segoe UI', Roboto, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, 'Helvetica Neue', sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: #ffffff; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><span style="box-sizing: border-box; color: rgba(0, 0, 0, 0.87); font-family: 'Noto Sans', -apple-system, BlinkMacSystemFont, 'Segoe UI', Roboto, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, 'Helvetica Neue', sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: #ffffff; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; float: none; display: inline !important;"><strong>Jurnal Teknologi Dakwah Dan Komunikasi Islam</strong> No. ISSN: XXXX</span></p>https://ejournal.pkmpi.org/index.php/jtdki/article/view/144Filosofi Doa Dalam Perspektif Mu’tazilah2025-08-01T02:01:59+07:00M.Iqbal Nasiriqbalmesja@gmail.comDeni Setriawandenisetriawan57@gmail.comSufyandenisetriawan57@gmail.com<p>Penelitian ini mencoba untuk mendeskripsikan doa menurut kaum Mu’tazilah dengan menggunakan metode library reseach (penelitian pustaka) dengan analisis isi dan deskripsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, Bagaimana konsep doa menurut mu’tazilah?, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif <em>library reseach </em>(penelitian pustaka) dengan pendekatan filosofis-historis dan Psikologi adapun pengumpulan data yang penulis gunakan adalah <em>library reseach </em>(penelitian pustaka) yang menjadi pendukung dalam penelitian ini, yaitu berupa buku tulisan ilmiah dan lain sebagainya. serta metode pengolahan data dan analisis data yang penulis tempuh ialah metode pengolahan data Induktif, Deduktif dan komperatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Doa menurut mu’tazilah adalah pengungkapkan hasrat dalam diri manusia mengenai harapan dan keinginan yang disampaikan langsung kepada diri manusia sendiri maupun kepada Allah SWT.Doa adalah sarana jembatan kesadaran diri manusia sebagai hamba dan kesadaran manusia akan kekuasaan Allah SWT., yang berwujud pola komunikasi sebagai bentuk media memberitahukan hasrat hidup sebagai manusia. Dimensi ini dilakukan dengan langsung secara verbal (lisan), dan sunnatullah sebagai manusia. Hal ini dapat diketahui dari uraian mu’tazilah yang masih mempercayai wahyu (al-quran). Wahyu berperan sebagai pemberi informasi dan konfirmasi. Memperkuat apa yang telah diketahui manusia melalui akal.</p>2024-01-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 M.Iqbal Nasir, Deni Setriawan, Sufyan